Sabtu, 20 Juni 2009

KEBAHAGIAANKU SAAT MENGURUS LAPORAN PKM DI SMP 15 YOGYAKARTA


tanggal 2 juni malam,tim pkm kami di smp 15 yogyakarta saling smsan untuk memasikan keberangkatan kami esoknya yaitu tanggal 3 juni 2009 dalam acara pamitan ke smp. setelah fajar yang cerah menyambutku untuk segera berangkat ke yogya. tepat jam 5 pagi, motor dalam kondisi siap, ku pamitan kepada istri tercinta yang sedang mengandung putra kami yang kedua yang usia kandungannya sudah hampir 9 bulan, untuk pergi untuk mengurus laporan PKM....tanpa lupa memberi pesan jika ada tanda-tanda melahirkan cepat hubungi kakak yang di wana mukti...
dengan hati yang tenang dan mantap,kunikmati perjalana dengan motor kesayanganku...lancarnya motor ini berjalan dari semarang sampai ke jogya. setelah tiga jam berlalu sampailah aku di kos-kosan pak idris yang teduh... baru saja ku rebahkan badanku untuk mengurangi capek kemudian seperti biasanya sholat dhuha, habis berdoa.... handphonku berderng....siapa ya... kira-kira, e... ternyata dari kakak iparku, ada apa gerangan ya... menelponku pagi-pagi ini.... beliau bilang, dik tri,... dik anik di rumah sakit mana? sekarang diedi ada di mana? wah saya jadi bingung, ada apa dengan istriku.... soalnya pagi tadi saat ku akan pergi tidak ada apa2.... trus ku tanya pada kaka iparku itu, lha di anik kenapa mbak, soalnya tadi sewaktu saya pergike yogya, sehat-sehat.....saja...
lho dik aniksekarang mau melahirkan...... wah aku jadi panik sekali...... mendengar berita itu..... kepanikanku karena di yogya sudah janjian sama ibu kana dosen pembimbing kami, dan juga pihak smp, sementara istriku mau melahirkan padahal menurut dokter lahirnya masih tanggal 10 juni dan tidak ada saudara yang dekat di semarang.... lalu segera ku telepon istriku tersayang, kutanyakan kebenaran berita itu,.... dengan tenangnya istriku menjawab,iya, ini ketubannya sudah pecah, tapi mas ndak usah khawatir, sesuai pesan mas,... saya sudah menelepon kaka di wanamukti untuk mengantar dan ini sudah di poliklinik, dan sudah ada yang nungguin, akhirnya saya sedikit lega... akhirnya saya melanjutkan untuk memberitahukan kepada teman-teman tim PKM dan dosen pembimbing, trus kami memutuskan dahulu pergi ke smp karena sudah janjian, sesampai di smp 15, kukontak lagi dengan istriku, gimana... ternyata mungkin masih lama mas, ini saya diinfus untuk memberi makan sikecil dulu, hatiku semakin kacau dan sempat mules-mules ditambah ada berita dari sekolah kalau pak kepala sekolah tidak ada ditempat ada acara mendadak dan diundur hari kamis tanggal 4 juni, akhirnya saya bersama tim PKM yaiu mbak mul,mbak lastri, kang ade, dan kang dede tetap menemui guru pamong,dan walaupun acara tidak jadi, untuk menenangkan hati saya dan melancarkan persalinan istri saya, kami mengadakan doa bersama yang dipimpin kang dede, setelah itukami pulang, khususnya saya disarankan teman-teman tim untuk pulang,....... wah ternyata kekelurgaan tim kami OK banget dech...

sesampai di semarang kira-kira pukul 3 sore,langsung saja saya, ke poliklinik untuk mengetahuikondisi istri saya......jam berganti jam...... akhirnya tepat jam 18.14 WIB alhamdulillah...... puji syukur kami panjat kehadirat ALLOH, anakku yang kedua lahir dengan selamat dan sempurna, dengan jenis kelamin, laki-laki.... lengkap sudah kebahagiaan kami, karena anakkami yang pertama perempuan.....

dan kuberi nama : HILMI DIAS SULTHONI (BUAH HATI DARI EDI DAN ASRI YANG KELAK JADI PENGUASA/PEMIMPIN YANG DERMAWAN DAN SELALU BERSYUKUR KEPADA ALLOH)

4 komentar:

Iwan Sumantri mengatakan...

Wah mas pri selamat atas kelahiran putranya, semoga jadi anak soleh dan pintar kaya bapknya,..salam penuh kekeluargaan buat keluarga mas pri

Tri Mulyono Edi Saputro mengatakan...

Amin.... Salam kembali buat pak iwan sekeluarga...

Euis Kurniawati mengatakan...

Selamat ya Pak, semoga si buah hati menjadi anak yg sholeh, sehat dan cerdas.

Unknown mengatakan...

Selamat ya Pak atas kelahiran putera kedua semoga menjadi anak yang shaleh taat kepada Tuhan, berbakti kepada kedua orang tua dan juga berguna kepada bangsa dan negara.
Memang melelahkan ya menjadi seorang pendidik? Saya bisa merasakan bagaimana sibuknya seorang pendidik apabila dihadapkan kepada masalah kepangkatan jenjang karier sebagai PNS. Belum lagi mengurus anak didik juga ikut disibukkan dengan berbagai sertifikasi pendidikan yang dijaman sekarang menjadi keharusan.
Paman saya almarhum dahulu juga guru matematika di SMP/SMA di Solo sekitar tahun 1966. Betapa sibuknya kalau sudah menjelang ujian kenaikan kelas. Saya sendiri juga ikut sibuk menyiapkan kira-kira rumus apa yang hendak keluar seputar matematika.
Saat ini ilmu matematika ku sudah aku tanggalkan namun masih bisa mengikuti pelajaran itu sekalipun tetap membuka kamus dan ensiklopedi matematika.